Selasa, 19 Oktober 2010

Arti Sebuah Kejujuran

Di suatu desa yang terpencil di pinggiran sebuah kota, tinggallah seorang anak laki-laki yang bernama Burhan yang tinggal bersama kedua orang tua dan kedua saudaranya. Kehidupan keluarga ini sangatlah miskin dan terlihat sangatlah sederhana, orang tuanya hanyalah seorang buruh bayaran pertanian, sementara kedua adiknya semua masih bersekolah dan ibunya hanyalah seorang pembantu rumah tangga harian yang mengurusi suatu keluarga. Untuk membantu keuangan keluarganya, setiap hari selepas pulang sekolah, Burhan pergi ke pasar untuk berjualan barang asongan, karena kejujurannya, Burhan mendapat kepercayaan menjajakan barang dagangan dari para pedagang di pasar itu.
Pada suatu hari saat Burhan sedang menjajakan barang dagangannya, tiba-tiba Burhan melihat sebuah bungkusan dari kertas koran yang cukup besar, yang terjatuh dan tergeletak di pinggir jalan. Lalu di ambilnya bungkusan tersebut dan kemudian dibukanya bungkusan itu, namun betapa terkejutnya Burhan, ternyata isi bungkusan tersebut berisikan uang dalam jumlah yang sangat besar.
Yang nampak diwajahnya sekarang hanyalah rasa iba, bukan kegambiraan. Dan Burhan tampak kebingungan sekali, karena Burhan sangat yakin bahwa uang ini pasti ada yang memilikinya, dan pada saat itupula Burhan berinisiatif untuk mencari si pemilik bungkusan tersebut, sambil mencari-cari si pemiliknya, tiba-tiba seorang bapak dengan di temani seorang penjaga keamanan pasar datang dengan berlinang air mata menghampiri Burhan, lalu bapak ini berkata,”Dik, bungkusan yang adik pegang itu adalah bungkusan milik bapak yang tadi terjatuh, isi bungkusan itu adalah uang”.
Setelah banyak menerangkan, ternyata uang tersebut adalah untuk biaya rumah sakit, karena anak si bapak itu baru mengalami musibah kecelakaan korban tabrak lari semalam. Saat ini si anak bapak tersebut sedang dalam kondisi yang sangat kritis dan harus cepat menjalani operasi karena telah terjadi pendarahan pada otaknya, jika saja tidak segera ditangani, si bapak pun khawatir jika jiwa anaknya itu tidak akan tertolong lagi. Pagi ini si bapak baru saja menjual seluruh harta benda yang dimilikinya untuk biaya operasi, maka si bapak itu sangat membutuhkan uang tersebut untuk menyelamatkan jiwa anak bapak ini.
Lalu Burhan berkata,”benar pak, saya pun sedang mencari pemilik bungkusan ini, karena saya yakin pemilik bungkusan ini pasti sangat membutuhkannya, ini pak, ini bungkusan bapak yang sedang bapak cari”. Lalu Burhan langsung berlari pulang ke rumahnya. Dan sesampainya di rumah, Burhan menceritakansemua kejadian yang telah dialaminya tadi kepada ibunya.
Lalu ibunya berkata,”benar anakku, kamu tidak boleh mengambil barang milik orang lain, walaupun itu bukan barang milik kita, ibu sangat bangga padamu nak, walaupun kita ini adalah orang miskin, namun kamu kaya dengan kebaikan dan kejujuran, untuk apa kita memiliki kekayaan yang melimpah tapi kita harus mengorbankan nyawa seseorang, kamu sungguh seorang anak yang baik, ibu sangat bersyukur mempunyai anak sepertimu, hari ini ibu percaya, kamu sudah menyelamatkan satu jiwa melalui kebaikan dan kejujuranmu, kamu harus jaga terus kejujuranmu itu, karena kejujuran dan kebaikan dapat menyelamatkan banyak orang, dan kejujuran dan kebaikan adalah mata uang yang berlaku dimanapun”.
Apa yang bukan kita miliki, pantanglah kita ambil..!!!
“MATAMU ADALAH PELITA BAGI TUBUHMU, JIKA MATAMU BAIK MAKA TERANGLAH SELURUH TUBUHMU, TETAPI JIKA MATAMU JAHAT MAKA GELAPLAH TUBUHMU. JAGALAH TERANG YANG ADA PADAMU, JANGANLAH MENJADI GELAP. JIKA SELURUH TUBUHMU TERANG MAKA SELURUHNYA AKAN TERANG, SAMA SEPERTI PELITA YANG MENERANGI ENGKAU DENGAN CAHAYANYA”

By : Handy Zhou (Handy Soesanto)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar